PRESENTASI I
STATISTIKA, DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIK
A. STATISTIKA
1. Pengertian Statistika
Statistika adalah
ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasikan
data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
Statistika pengetahuan
yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan bahan-bahan atau keterangan,
pengolahan serta penganalisisannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan
keputusan yang beralasan berdasarkan penganalisisan yang dilakukan.
Pengertian Statistik
Statistik adalah suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari satu angka.
Pengertian menurut Prof. DR. Sudjana, M.A.,M.Sc.
Statistik adalah
tabel atau daftar angka tentang suatu hal atau kegiatan juga menyatakan ukuran
sebagai wakil sekumpulan angka-angka.
Statistik adalah kumpulan data yang berupa bilangan atau bukan bilangan disusun dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik yang menggambarkan suatu persoalan. Atau ukuran sebagai sampel dari kumpulan data tertentu.
Statistik adalah kumpulan data yang berupa bilangan atau bukan bilangan disusun dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik yang menggambarkan suatu persoalan. Atau ukuran sebagai sampel dari kumpulan data tertentu.
2. Kegunaan
Statistika dipergunakan dalam pemasaran, akuntansi, manajemen,
pengawasan mutu, melihat kepuasan konsumen, dll.
Pengguna Statistika
|
Masalah yang Dihadapi
|
Manajemen
Akuntansi
Pemasaran
Keuangan
Ekonomi
Pembangunan
Agribisnis
|
1. Penentuan
struktur gaji, pesangon, dan tunjangan karyawan.
2. Penetuan
jumlah persediaan barang, barang dalam proses, dan barang jadi.
3. Evaluasi
produktivitas karyawan.
4. Evaluasi
kinerja perusahaan.
1. Penentuan
standar audit barang dan jasa.
2. Penentuan
depresiasi dan apresiasi barang dan jasa.
3. Analisis
rasio keuangan.
1. Penelitian
dan pengembangan produk.
2. Analisis
potensi pasar, segmentasi pasar, dan diskriminasi pasar.
3. Ramalan
penjualan.
4. Efektivitas
kegiatan promosi penjualan.
1. Potensi
peluang kenaikan dan penurunan harga saham, suku bunga dan reksa dana.
2. Tingkat
pengembalian investasi beberapa sector ekonomi.
3. Analisis
pertumbuhan laba, cadangan usaha.
4. Analisis
resiko setiap usaha.
1. Analisis
pertumbuhan ekonomi, inflasi dan suku bunga.
2. Pertumbuhan
penduduk dan tingkat pengangguran serta kemiskinan.
3. Indeks
harga konsumen dan perdagangan besar.
1. Analisis
produksi tanaman, ternak, ikan, dan kehutanan.
2. Kelayakan
usaha dan skala ekonomi.
3. Manajemen
produksi agribisnis
4. Analisis
ekspor dan impor produk pertanian.
|
3. Pembagian Statistika
a. Statistika
Teoritis (Matematis)
Adalah statistika yang dipelajari secara mendalam, mendasar, dan
secara teoritis. Diperlukan adanya kemampuan matematika yang sangat mendalam
karena bahasannya adalah penurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus dll.
b. Statistika
Terapan (Aplikasi)
Hanya mempelajari tekhnik penggunaan apa yang telah diciptakan
oleh statistic teoritis.
4. Jenis-jenis
Statistika Berdasarkan Tujuan Pengolahan Data
a. Statistika
deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
Kegiatanya mulai dari mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data.
Statistika deskriptif berusaha menyajikan data menjadi informasi yang berguna
dalam berbagai bentuk diagram dan gambar.
Pengumpulan data, penyajian data, pembuatan tabel-tabel dan
grafik-grafik dan melakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan statistic.
b. Statistika
induktif atau Inferensial adalah metode yang digunakan untuk mengetahui tentang
sebuah populasi berdasarkan suatu sampel atau contoh dengan menganalisis dan
menginterpretasikan data menjadi sebuah kesimpulan.
v 3 ( Tiga )Kegiatan Pada statistika
inferensial yang
meliputi
:
1) Pengujian
Hipotesis
2) Estimasi
atau menaksir
3) Pengambilan
Keputusan
Populasi adalah
sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda benda dan ukuran lain
dari objek yang menjadi perhatian. Kesatuan persoalan secara menyeluruh yang
sudah ditentukan batas-batasnya secara jelas
Sampel adalah suatu
bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian
menurut Prof. DR. Sudjana, M.A.,M.Sc.
Bagian statistika yang berhubungan dengan pembuatan kesimpulan
mengenai populasi. Hal-hal yang termasuk ke dalam statistic induktif antara
lain melakukan penaksiran tentang karakteristik daripada populasi,
pembuatan prediksi, menentukan ada atau tidak adanya asosiasi antara
karakteristik-karakteristik populasi dan pembuatan kesimpulan secara umum
mengenai populasi.
5. Pembagian Statistik
Berdasarkan Bentuk Parameter
a. Statistika
Parametrik
Adalah teknik statistika yang parameter populasinya atau asumsi
distribusi data berdasarkan pada model distribusi normal dan memiliki varians
yang homogen.
b. Statistika
nonparametric
Adalah teknik statistika yang parameter populasinya atau asumsi
distribusi data tidak mengikuti model distribusi tertentu dan varians tidak
harus homogen.
6. Fungsi Statistika
a. Penelitian
Ilmiah
Peranan Statistika dalam peranan ilmiah adalah penyajian data yang
diperoleh dari hasil pengukuran terhadap variable terikat dan mengemukakan atau
menemukan dan menerangkan kembali keterangan-keterangan yang tersembunyi dalam
angka-angka statistic. Selain itu juga sebagai sarana untuk melakukan anlisis
dan interpretasi dari data kuantitatif, sehingga diperoleh kesimpulan dari
hasil penelitian yang berupa ilmu.
b. Proses
Pembelajaran
Dalam pekegiatan pembelajaran di sekolah,membantu para guru dalam
melakukan analisis butir soal-soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa dan membantu guru untuk menghitung rata-rata kelas dan simpangan baku
dalam rangka menentukan nilai raport.
c. Kehidupan
sehari-hari
Berperan menyediakan data, bahan-bahan atau keterangan-keterangan
dari berbagai hal untuk disajikan, dianalisis dan ditafsirkan.
7. Lambang Statistika
Nama
|
Kapital
|
Kecil
|
Nama
|
Kapital
|
Kecil
|
Alpha
|
A
|
Α
|
Nu
|
Ν
|
ν
|
Beta
|
B
|
Β
|
Xi
|
Ξ
|
ξ
|
Gamma
|
Γ
|
Γ
|
Omicron
|
Ο
|
ο
|
Delta
|
Δ
|
Δ
|
Pi
|
Π
|
π
|
Epsilon
|
Ε
|
Ε
|
Rho
|
Ρ
|
ρ
|
Zeta
|
Ζ
|
Ζ
|
Sigma
|
Σ
|
σ,ς
|
Eta
|
Η
|
Η
|
Tau
|
Τ
|
τ
|
Theta
|
Θ
|
Θ
|
Upsilon
|
Υ
|
υ
|
Iota
|
Ι
|
Ι
|
Phi
|
Φ
|
φ
|
Kappa
|
Κ
|
Κ
|
Khi
|
Χ
|
χ
|
Lambda
|
Λ
|
Λ
|
Psi
|
Ψ
|
ψ
|
Mu
|
M
|
µ
|
Omega
|
Ω
|
ω
|
A. DATA STATISTIK
1. Pengertian
Data adalah kumpulan fakta, keterangan, atau angka-angka, yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Oleh karena itu data
harus benar-benar dapat dipercaya, artinya menggambarkan kondisi atau keadaan
yang sebenarnya.
2. Jenis-jenis data
a. Bentuk
data
- Data
kualitatif merupakan data non-angka (numeric), diperoleh dari sampel atau
populasi. Data kualitatif digunakan apabila kita tertarik melihat proporsi atau
bagian yang termasuk dalam kategori.
contoh : jenis kelamin, warna kesayangan, asal suku, dll.
contoh : jenis kelamin, warna kesayangan, asal suku, dll.
- Data
kuantitatif merupakan data angka atau numeric.
b. Bentuk
skor atau sifat angka
- Data diskret merupakan data yang nilainya khusus dan merupakan
hasil perhitungan serta biasanya berupa bilangan bulat. Data diskret
adalah data yg didapat dengan jalan menghitung. Contoh : jumlah mobil,
jumlah tv, jumlah staf, dll.
- Data kontinu merupakan data kuantitatif yang nilainya menempati
semua interval pengukuran dan merupakan hasil pengukuran serta biasa berupa
bilangan pecahan dan bulat. Data yang dapat mempunyai nilai yang terletak dalam
suatu interval. Contoh : berat badan, jarak solo-jakarta, luas rumah, dll.
c. Sumber
data
- Data
intern atau Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya
atau objek penelitian. Diperoleh dengan wawancara langsung kepada objek atau
dengan pengisian kuesioner yang dijawab oleh objek penelitian.
- Data
ekstern atau data sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan atau digunakan
pihak lain. Contoh : data yang diambil dari Koran, majalah, jurnal dan
publikasi lainnya.
3. Besaran data
Berdasarkan data yang digunakan dalam statistic dilihat dari
nilainya :
- Data
nilai besaran konstanta adalah data yang memiliki nilai tertentu yang tetap
atau konstan. Data nilai besaran konstan dibagi menjadi konstanta umum atau
universal dan konstanta khusus.
- Data
nilai besaran variable adalah data yang mempunyai nilai besaran berubah-ubah
atau bervariasi. Data yang nilai besarannya berubah-ubah atau bervariasi
dibedakan menjadi variable tak acak atau matematik dan variable acak atau
probabilistic.
a. Skala
data
Skala adalah suatu cirri pada besaran atau variable yang
memungkinkan untuk dinyatakan dengan bentuk bilangan. Skala biasa digunakan
dalam bentuk pengukuran. Stevens membagi skala ukur menjadi :
1) Skala
nominal, adalah skala ukur yang memiliki cirri hanya membedakan. Skala nominal
tidak membedakan satu nomor atau kode dengan yang lain berbeda makna, semua
pasangan data adalah sama. Contoh : nilai rumah 21 dengan nomor 99
2) Skala
ordinal, skala data yang mempunyai cirri membedakan juga menunjukkan adanya
peringkat. Contoh : juara pertama = 1, juara kedua = 2
3) Skala
interval, adalah skala data uang mempunyai cirri membedakan, menunjukkan
peringkat dan berjarak sama. Misalnya, temperature : 24⁰C, 26⁰C
4) Skala
rasio, adalah skala data yang memiliki cirri : membedakan, menunjukkan
peringkat, berjarak sama, dan memiliki titik 0 yang tulen atau mutlak. Contoh :
banyaknya orang : 0 orang, 1 orang, 2 orang dan seterusnya.
4. Pengumpulan data
a. Sensus
adalah usaha mengumpulkan data dari tiap individu yang mebentuk atau berada di
dalam populasi yang akan disimpulkan sifat-sifatnya.
b. Sampling
adalah penelitian yang dilakukan terhadap sebagian kecil dari pada populasi.
Bagian yang diambil dari populasi tersebut dinamakan sampel.
B. Distribusi Frekuensi
1. Pengertian
Adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang
menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat
dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. Distribusi frekuensi adalah
susunan data dalam bentuk tunggal atau kelompok menurut kelas-kelas tertentu
dalam sebuah daftar.
2. Jenis-jenis
distribusi frekuensi
A. Distribusi
frekuensi tunggal
Distribusi frekuensi tunggal merupakan urutan tiap-tiap skor,
satuan-satuan unit dalam suatu data tertentu.
B. Distribusi
frekuensi kelompok
Digunakan untuk data yang banyak jumlahnya. Karena data tidak lagi
setiap skor tetapi dikelompokkan pada interval tertentu.
3. Distribusi frekuensi
kumulatif dan proporsi
a. Distribusi
frekuensi tunggal
Kumulasi frekuensi adalah jumlah frekuensi untuk sejumlah data,
baik secara keseluruhan atau sebagian. Bentuk kumulasi frekuensi ada dua yaitu
kumulasi ke bawah (kumulasi dari data terkecil secara bertahap ke data yang
terbesar) dan kukulasi ke atas (kumulasi yang dihitung mulai dari data terbesar
secara bertahap ke data yang terkecil).
b. Distribusi
frekuensi proporsi
Proporsi data diperoleh dari pembagian frekuensi suatu data dengan
frekuensi total. Proporsi dapat berbentuk pecahan diantara 0 sampai 1 dan juga
berbentuk persentase dari 0% sampai 100%.
Rumus
Proporsi (p) = f_
Proporsi (p) = f_
∑ f
4. Langkah- langkah dari
distribusi frekuensi
1. Mengurutkan
data dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya. Tujuannya untuk
memudahkan dalam melakukan penghitungan pada langkah ketiga.
2. Membuat
kategori atau kelas yaitu data dimasukkan ke dalam kategori yang sama, sehingga
data dalam satu kategori mempunyai karakteristik yang sama.
Cara untuk membuat kategori yang baik :
1. Menentukan
banyaknya kategori atau kelas sesuai dengan kebutuhan.
Rumus Sturges
Jumlah kategori (k)= 1+3,322 Log n
|
2. Menentukan
interval kategori. Interval kategori atau kelas adalah batas bawah dan batas
atas dari suatu kategori.
Interval kelas = Nilai
terbesar - Nilai terkecil
Jumlah kelas
|
3. Melakukan
penturusan atau pentabulasian dari data mentah yang sudah diurutkan ke dalam
kelas interval yang sudah dihasilkan pada langkah ketiga.
Distribusi frekuensi relative adalah frekuensi setiap kelas
dibandingkan dengan frekuensi total.
5. Penyajian data /
Grafik
Data yang sudah dikelompokkan dalam bentuk table distribusi
frekuensi dapat disajikan dalam bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik dan
informative.
· Batas
kelas dalam suatu interval kelas atau kategori terdiri dua macam yaitu
batas kelas bawah (lower class limit) yaitu nilai terendah dalam suatu interval
kelas dan batas kelas atas ( upper class limit) yaitu nilai tertinggi dalam
suatu interval kelas.
· Nilai
tengah kelas adalah tanda atau penciri dari suatu interval kelas dan
merupakan suatu angka yang dapat dianggap mewakili suatu interval kelas. Nilai
tengah kelas letaknya berada ditengah-tengah pada setiap interval kelas. Nilai
tengah kelas diperoleh dengan menjumlahkan batas bawah dan batas atas kelas
kemudian dibagi 2.
· Nilai
tepi kelas (class boundaries) adalah nilai batas antara kelas (border)
yang memisahkan nilai antara kelas satu dengan kelas lainnya. Nilai tepi kelas
diperoleh dari penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai bawah kelas diatasnya
dan kemudian dibagi dua. Nilai tepi kelas ada dua macam nilai tepi kelas bawah
(lower class boundaries) dan nilai tepi kelas atas (upper class boundaries).
· Frekuensi
kumulatif menunjukansebera[a besar jumlah frekuensi pada tingkat kelas
tertentu. Frekuensi kumulatif diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi pasa
kelas tertentu dengan frekuensi kelas selanjutnya.
Frekuensi kumulatif dibedakan dalam dua bentuk yaitu frekuensi
kumulatif kurang dari yang merupakan penjumlahan dari mulai frekuensi kelas
terendah sampai kelas tertinggi dan jumlah akhirnya merupakan jumlah data
(n). frekuensi kumulatif lebih dari merupakan pengurangan dari jumlah
data (n) dengan frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas terendah dan jumlah
akhirnya adalah nol.
A. Grafik
Histogram
Histogram adalah grafik berbentuk batang yang digunakan untuk
menggambarkan bentuk distribusi frekuensi. Histogram merupakan diagram balok,
karena frekuensi disajikan dalam bentuk balok. Histogram menghubungkan antara
tepi kelas interval pada sumbu horizontal (X) dan frekuensi setiap kelas pada
sumbu vertical (Y).
Contoh bentuk grafik histogram
B. Polygon
Polygon hampir sama dengan histogram , perbedaanya histogram
menggunakan balok, sedangkan polygon menggunakan garis yang menghubungkan
titik-titik yang merupakan koordinat antara niali tengah kelas dengan jumlah
frekuensi pada kelas tersebut. Titik tengah kelas merupakan representasi dari
karakter kelas dan nilai tengah ini menggantikan posisi interval kelas pada
diagram histogram.
Pada grafik polygon , sumbu horizontal merupakan nilai tengah
kelas dan sumbu vertical adalah jumlah frekuensi setiap kelas.
Contoh bentuk grafik polygon
C. Kurva
ogive
Kurva ogive merupakan diagram garis yang menunjukkan kombinasi
antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif. Kurva ogif menunjukkan
frekuensi kumulatif pada setiap tingkat atau kategori. Sumbu horizontal pada
kurva ogif menunjukkan tepi interval kelas dan sumbu vertical menunjukkan
frekuensi kumulatif. Kurva ogif memudahkan kita untuk melihat frekuensi
kumulatif baik dalam bentuk nilai absolute maupun nilai relative pada tingkat
atau interval tertentu.
Contoh bentuk kurva ogive
PRESENTASI II
ANALISIS REGRESI :
Metode analisis yang telah dibicarakan hingga sekarang adalah
analisis terhadap data mengenai sebuah karakteristik atau atribut (jika data itu kualitatif) dan mengenai sebuah variabel, diskrit ataupun kontinu (jika data itu kuantitatif). Akibatnya, terasa perlu untuk mempelajari analisis data yang terdiri atas banuak variabel. Jika kita mempunyai data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel - variabel itu berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel - variabel.
Hubungan Fungsional Antar Variabel
Untuk analisis regresi dibedakan dua jenis variabel :
1. Variabel Bebas (Variabel Prediktor), (X1 - Xk sedangkan (k>=1))
2. Variabel Tak Bebas (Variabel Respon). (Y)
Metode Tangan BebasHubungan Fungsional Antar Variabel
Untuk analisis regresi dibedakan dua jenis variabel :
1. Variabel Bebas (Variabel Prediktor), (X1 - Xk sedangkan (k>=1))
2. Variabel Tak Bebas (Variabel Respon). (Y)
Metode Kuadrat Terkecil untuk Regresi Linier
Regresi Non Linier
1. Model Parabola Kuadratik
2. Model Parabola Kubik
3. Model Geometrik
4. Model Logistik
Regresi Linier Ganda
Para ilmuwan, ekonom, psikolog, dan sosiolog selalu berkepentingan dengan masalah peramalan. Persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai - nilai suatu peubah tak bebas dari nilai - nilai satu atau lebih peubah bebas disebut persamaan regresi.
Istilah ini berasal dari telaah kebakaran yang dilakukan oleh Sir Francis Galton (1822 - 1911) yang membandingkan tinggi badan anak laki - laki dengan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki - laki dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki - laki dari ayah yang badannya sangat tinggi cenderung lebih pendek daripada ayahnya, sedangkan anak laki - laki dari ayah yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi daripada ayahnya. Sekarang istilah regresi diterapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi.
Dalam GUIDE BOOK ini kita akan membicarakan masalah pendugaan atau peramalan nilai peubah takbebas Y berdasarkan peubah bebas X yang telah diketahui nilainya. Misalkan kita ingin meramalkan nilai kimia mahasiswa tingkat persiapan berdasarkan skor tes intelegensia yang diberikan sebelum mulai kuliah. Untuk membuat peramalan semacam ini, pertama - tama kita perhatikan sebaran nilai kimia untuk berbagai skor tes intelegensia yang dicapai oleh mahasiswa - mahasiswa tahun sebelumnya. Dengan melambangkan nilai kimia seseorang dengan Y dan skor tes intelegensianya dengan X, maka data setiap anggota populasi dapat dinyatakan dalam koordinat (X,Y). Suatu contoh acak berukuran N dari populasi tersebut dengan demikian dapat dilambangkan sebagai {(Xi,Yi);i = 1,2, .... N)
Baiklah kita perhatikan sebaran nilai kimia untuk skor tes intelegensia 50, 50, 65, dan 70. Nilai kimia bagi 12 mahasiswa dengan skor tes intelegensia demikian dicantumkan dalam Tabel. Data tersebut kemudian ditebarkan atau diplotkan dalam Gambar sehingga menghasilkan apa yang disebut DIAGRAM PENCAR.
Dengan mengamati diagram pencar ini, terlihat bahwa titik - titiknya mengikuti suatu garis lurus, menunjukkan bahwa kedua peubah tersebut saling berhubungan secara linier. Bila hubungan linier demikian ini ada, maka kita berusaha menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis - lurus yang disebut GARIS REGRESI LINIER. Dari aljabar atau ilmu ukur analitik di sekolah lanjutan, kita mengetahui bahwa sebuah garis lurus dapat dituliskan dalam bentuk "(Y = a + bX)".
Dalam hal ini "a" menyatakan intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak,
Dalam hal ini "b" menyatakan kemiringan atau gradiennya.
Lambang Y digunakan di sini untuk membedakan antara nilai ramalan yang dihasilkan garis regresi dan nilai pengamatan Y yang sesungguhya untuk nilai X tertentu.
Garis regresi demikian ini digambarkan pada diagram pencar dalam Gambar.
Bila nilai dugaan titik bagi "a" dan "b" telah diperoleh dari data contoh, maka garis regresinya dapat digunakan untuk meramalkan nilai Y padanan suatu nilai X tertentu.
Tentu saja, nilai ramalan Y ini merupakan nilai dugaan titik bagi Y, sehingga kecil sekali kemungkinannya persis sama. Tetapi tentu saja kita berharap bahwa keduanya berdekatan.
Dengan menggunakan garis regresi dalam Gambar, maka kita meramalkan nilai kimia 88 bagi mahasiswa yang skor tes intelegensinya 65. Tetapi, tentu saja sangat kebetulan bila seorang mahasiswa dengan skor tes intelegensia 65 memperoleh nilai kimia tepat 88. Bahkan sesungguhnya, data asli dalam Tabel menunjukkan bahwa tiga mahasiswa dengan skor tes intelegensia masing - masing 65 memperoleh nilai kimia 85, 90 dan 94.
Oleh karena itu, kita harus menafsirkan nilai kimia ramalan sebesar 88 sebagai suatu nilai rata - rata atau nilai harapan bagi semua mahasiswa yang mengambil kuliah ini dan yang skor tes intelegensianya 65.
Sekali kita telah memutuskan akan menggunakan persamaan regresi linier, maka kita menghadapi masalah bagaimana memperoleh rumus untuk menentukan nilai dugaan titik bagi "a" dan "b" berdasarkan data contoh.
Untuk ini akan digunakan prosedur yang disebut METODE KUADRAT TERKECIL.
* Di antara semua kemungkinan garis lurus yang dapat dibuat pada diagram pencar,
* Metode kuadrat terkecil memilih suatu garis regresi yang membuat jumlah kuadrat jarak vertikal dari titik - titik pengamatan ke garis regresi tersebut sekecil mungkin.
* Jadi, bila "Ei" menyatakan simpangan vertikal dari titik ke - i ke garis regresi, seperti ditunjukkan pada Gambar,
* Maka metode kuadrat terkecil menghasilkan rumus untuk menghitung "a" dan "b" sehingga jumlah kuadrat semua simpangan itu minimum,
* Jumlah kuadrat semua simpangan ini disebut JUMLAH KUADRAT GALAT sekitar garis regresi dan dilambangkan dengan JKG,
* Jadi, jika kita diberikan segugus data berpasangan {(Xi, Yi);1 = 1, 2, ... N},
* Maka kita harus menentukan "a" dan "b" sehingga meminimumkan
JKG = E n i = 1 e i pangkat 2 = E n i = 1 (Yi - a - bXi) pangkat 2
* Untuk menentukan "a" dan "b" sehingga JKG minimum dapat digunakan kalkulus diferensial,
* Tetapi itu tidak akan kita lakukan,
* Di sini kita hanya mencantumkan hasil akhirnya saja.
RUMUS
1. Mengenal Statistika
Dunia penelitian atau riset, di mana pun dilakukan, bukan saja telah mendapat manfaat yang baik dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Untuk mengetahui apakah cara yang baru ditemukan lebih baik daripada cara lama, melalui riset yang dilakukan di laboratorium, atau penelitian yang dilakukan di lapangan, perlu diadakan penilaian dengan statistika. Apakah model untuk sesuatu hal dapat kita anut atau tidak, perlu diteliti dengan menggunakan teori statistika. Statistika juga telah cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi faktor yang lainnya. Kalau ada hubungan antara faktor - faktor, berapa kuat adanya hubungan tersebut ? Bisakah kita meninggalkan faktor yang satu dan hanya memperhatikan faktor lainnya untuk keperluan studi lebih lanjut ?
Uraian singkat di atas, hendaknya cukup dapat memberikan gambaran bahwa statistika sebenarnya diperlukan, minimal penggunaan metodanya. Sesungguhnya, statistika sangat diperlukan bukan saja hanya dalam penelitian atau riset, tetapi juga perlu dalam bidang pengetahuan lainnya seperti : teknik, industri, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan, bisnis, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, psikologi, meteorologi, geologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial dan lain sebagainya. Mengingat ini semua, dalam uraian Metode Statistika, bukan statistika teoritik, yang diharapkan dapat digunakan dalam berbagai bidang atau lapangan. Jadi, disini tidak diuraikan bagaimana penurunan rumus - rumus, bukti - bukti sifat atau dalil - dalil, melainkan semata - mata uraian teknik statistika untuk penggunaan di dalam macam - macam disiplin.
2. Statistik dan Statistika
Dalam bagian ini akan kita bedakan antara statistik dan statistika. Banyak persoalan, apakah itu hasil penelitian, riset ataupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, dinyatakan dan dicatat dalam bentuk bilangan atau angka - angka. Kumpulan angka - angka itu sering disusun, diatur atau disajikan dalam bentuk daftar atau tabel. Sering pula daftar atau tabel tersebut disertai dengan gambar - gambar yang biasa disebut diagram atau grafik supaya lebih dapat menjelaskan lagi tentang persoalan yang sedang dipelajari. Bertahun - tahun orang telah menamakan ini semua statistik. Jadi, kata statistik telah dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non - bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan sesuatu hal biasanya diberi nama statistik mengenai hal yang bersangkutan. Demikianlah umpamanya kita mengenal ;
1. Statistik penduduk,
2. Statistik kelahiran,
3. Statistik pendidikan,
4. Statistik produksi,
5. Statistik pertanian,
6. Statistik kesehatan dan masih banyak nama - nama lagi.
Kata statistik juga masih mengandung pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Ukuran ini di dapat berdasarkan perhitungan menggunakan kumpulan sebagian data yang diambil dari keseluruhan tentang persoalan tersebut. Demikianlah umpamanya kita telah mengenal kata - kata persen dan rata - rata. Jika kita teliti 20 pegawai dan dicatat gajinya setiap bulan lalu dihitung rata - rata gajinya, misalnya IDR 2.700.000 maka rata - rata IDR 2.700.00 ini dinamakan statistik. Demikian pula, jika dari kedua puluh pegawai itu ada 40% yang gajinya tiap bulan kurang dari IDR 1.000.000, maka nilai 40% ini dinamakan statistik. Selain persen dan rata - rata sebagai statistik masih banyak lagi ukuran - ukuran lain yang merupakan statistik. Uraian, pengertian dan nama - namanya akan diberikan dalam tulisan ini selanjutnya.
Statistik + a = Statistika
Dari hasil penelitian, riset maupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, sering diminta atau diinginkan suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang persoalan yang diteliti. Sebelum kesimpulan dibuat, keterangan atau data yang telah terkumpul itu terlebih dahulu dipelajari, dianalisis atau diolah dan berdasarkan pengolahan inilah baru kesimpulan dibuat. Tentulah mudah dimengerti bahwa pengumpulan data atau keterangan, pengolahan dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan dengan baik, cermat, teliti, hati - hati, mengikuti cara - cara dan teori yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ini semua ternyata merupakan pengetahuan tersendiri yang diberi nama statistika. Jadi, statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara - cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang telah dilakukan.
Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistik. Jika ingin membahas statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari digolongkan ke dalam statistika matematis atau statistka teoritis.
Dalam tulisan ini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Yang dibahas antara lain penurunan sifat - sifat, dalil - dalil, rumus - rumus, menciptakan model - model dan segi - segi lainnya lagi yang teoritis dan matematis. Yang kedua, kta dapat mempelajari statistika semata - mata dari segi penggunaannya. Aturan - aturan, rumus - rumus, sifat - sifat dan sebagainya yang telah diciptakan oleh statistika teoritis, diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai bidang pengetahuan. Jadi tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus - rumus atau aturan - aturan, melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau metoda statistika yang digunakan.
3. Data Statistik
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bisa berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal, dan sebagainya, atau bisa berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau lengkapnya data statistika.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah - ubah atau bersifat variabel. Dari nilainya, dikenal dua golongan data kuantitatif yaitu :
1. Data dengan variabel diskrit atau data diskrit,
2. Data dengan variabel kontinu atau data kontinu.
Hasil menghitung atau membilang merupakan data diskrit
Contohnya ;
1. Keluarga Nuky mempunyai lima anak laki - laki dan lima anak perempuan,
2. Kabupaten Lamongan sudah membangun 1.724 gedung sekolah.
Hasil pengukuran merupakan data kontinu
Contohnya ;
1. Tinggi badan seseorang, misalnya 155 cm, 167 cm atau 173 cm,
2. Luas daerah sebesar 500 Km persegi,
3. Kecepatan mobil 90 Km / Jam
Data yang bukan kuantitatif disebut data kualitatif.
Maksudnya data yang dikategorikan merupakan lukisan kualitas objek yang dipelajari. Golongan ini dikenal pula dengan nama atribut.
Contohnya ;
Sembuh, Rusak, Gagal, Berhasil, dan sebagainya.
Menurut sumbernya kita mengenal data intern dan data ekstern.
Data intern
Contohnya ;
Pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaannya sendiri mulai dari ;
1. Keadaan pegawai,
2. Pengeluaran,
3. Keadaan barang di gudang,
4. Hasil jualan,
5. Keadaan produksi pabrik,
6. Jumlah pengiriman dll.
Data ekstern
Contohnya ;
Data dari sumber lain selain dari perusahaannya tadi
Contohnya ;
1. Pengalaman kerja pegawai pada perusahaan sebelum dia melamar,
2. Catatan Kepolisian mengenai pegawai yang sedang melamar.
Data ekstern dibagi menjadi ;
Data ekstern primer atau disingkat data primer,
Data ekstern sekunder atau disingkat data sekunder.
Jika data itu dikeluarkan dan dikumpulan oleh badan yang sama, maka didapat data ekstern primer dalam hal lainnya merupakan data sekunder.
Data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan apapun dikenal dengan nama data mentah.
Data Terbaik :
1. Data Sahih,
2. Data Benar,
3. Data Andalan.
4. Populasi dan Sampel
Kesimpulan yang dibuat mengenai sesuatu hal umumnya diharapkan berlaku untuk hal itu secara keseluruhan dan bukan hanya untuk sebagian saja. Jika dikatakan : 20% Mahasiswa di Indonesia berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, maka pernyataan ini berlaku umum untuk seluruh Mahasiswa di Indonesia ditinjau dari segi ekonomi keluarganya dan bukan hanya untuk sekelompok Mahasiswa saja. Untuk sampai kepada pernyataan demikian, diperlukan data mentah yang bisa dikumpulan dengan dua jalan :
1. Semua, dikenal SENSUS
2. Sebagian, dikenal PENELITIAN telah dilakukan secara sampling.
Populasi artinya totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat - sifatnya.
Sampel artinya sebagian yang diambil dari populasi.
Jadi, kita melakukan sensus apabila setiap anggota, tiada terkecuali, yang ada dalam sebuah populasi dikenai penelitian dan melakukan sampling apabila hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti.
Mudah dimengerti bahwa selain harus dikumpulkan data yang benar, sampling pun harus dilakukan dengan benar dan mengikuti cara - cara yang dapat dipertanggungjawabkan agar kesimpulannya dapat dipercaya. Dengan kata lain, sampel harus representatif.
Sampel yang Representatif artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil.
Analisis data yang seharusnya ditempuh, diusahakan agar kesimpulan yang dibuat bersifat tak bias (tegas) sehingga diharapkan dapat hasil yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Populasi pada umumnya berkondisi Populasi Tak Hingga
Populasi lain disebut Populasi Terhingga
Contohnya ;
1. Mahasiswa Indonesia
2. Banyaknya kendaraan umum,
3. Penduduk dunia,
Statistika Induktif :
Kesimpulan dibuat diharapkan berlaku untuk populasi,
Sampel diambil dari populasi dan dianalisi karakteristik yang ingin diketahui.
Statistika Diskriptif
Fase statistika di mana hanya berusaha melukiskan dan menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar.
Statistika Induktif dapat didapat dari Statistika Deskriptif
5. Pengumpulan Data
Ditempuh dalam usaha mengumpulkan data ;
1. Penelitian Langsung ke lapangan , laboratorium (terhadap objek, hasil dicatat untuk dianalisis),
2. Mengambil catatan atau laporan badan atau orang lain (sebagian atau seluruhnya),
3. Mengadakan angket (daftar isian, daftar pertanyaan disiapkan, disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi dan menandainya dengan mudah dan cepat (bentuk pilihan))
6. Pembulatan Angka
Aturan 1 :
Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah.
IDR 27.300 menjadi IDR 27.000
Aturan 2 :
Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu.
IDR 27.510 menjadi IDR 28.000
Aturan 3 :
Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau 5 yang diikuti oleh angka - angka nol belaka, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap, tambah satu jika ia ganjil
IDR 26.500 menjadi IDR 26.000
IDR 27.500 menjadi 28.000
6. Pemeriksaan Data
Perlu karena ;
1. Kekeliruan,
2. Tidak beresnya alat ukur (alat ukur rusak),
3. Tidak teliti,
4. Data yang meragukan,
7. Penyajian Data
1. Daftar (Tabel),
2. Diagram (Grafik).
Daftar ;
1. Daftar baris kolom,
2. Daftar kontingensi,
3. Daftar Distribusi frekuensi.
Diagram :
1. Diagram batang,
2. Diagram garis,
3. Diagram lambang atau diagram simbol,
4. Diagram pastel dan Diagram lingkaran,
5. Diagram peta / kartogram,
6. Diagram pencar titik.
PRESENTASI II
Istilah ini berasal dari telaah kebakaran yang dilakukan oleh Sir Francis Galton (1822 - 1911) yang membandingkan tinggi badan anak laki - laki dengan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki - laki dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki - laki dari ayah yang badannya sangat tinggi cenderung lebih pendek daripada ayahnya, sedangkan anak laki - laki dari ayah yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi daripada ayahnya. Sekarang istilah regresi diterapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi.
Dalam GUIDE BOOK ini kita akan membicarakan masalah pendugaan atau peramalan nilai peubah takbebas Y berdasarkan peubah bebas X yang telah diketahui nilainya. Misalkan kita ingin meramalkan nilai kimia mahasiswa tingkat persiapan berdasarkan skor tes intelegensia yang diberikan sebelum mulai kuliah. Untuk membuat peramalan semacam ini, pertama - tama kita perhatikan sebaran nilai kimia untuk berbagai skor tes intelegensia yang dicapai oleh mahasiswa - mahasiswa tahun sebelumnya. Dengan melambangkan nilai kimia seseorang dengan Y dan skor tes intelegensianya dengan X, maka data setiap anggota populasi dapat dinyatakan dalam koordinat (X,Y). Suatu contoh acak berukuran N dari populasi tersebut dengan demikian dapat dilambangkan sebagai {(Xi,Yi);i = 1,2, .... N)
Baiklah kita perhatikan sebaran nilai kimia untuk skor tes intelegensia 50, 50, 65, dan 70. Nilai kimia bagi 12 mahasiswa dengan skor tes intelegensia demikian dicantumkan dalam Tabel. Data tersebut kemudian ditebarkan atau diplotkan dalam Gambar sehingga menghasilkan apa yang disebut DIAGRAM PENCAR.
Dengan mengamati diagram pencar ini, terlihat bahwa titik - titiknya mengikuti suatu garis lurus, menunjukkan bahwa kedua peubah tersebut saling berhubungan secara linier. Bila hubungan linier demikian ini ada, maka kita berusaha menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis - lurus yang disebut GARIS REGRESI LINIER. Dari aljabar atau ilmu ukur analitik di sekolah lanjutan, kita mengetahui bahwa sebuah garis lurus dapat dituliskan dalam bentuk "(Y = a + bX)".
Dalam hal ini "a" menyatakan intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak,
Dalam hal ini "b" menyatakan kemiringan atau gradiennya.
Lambang Y digunakan di sini untuk membedakan antara nilai ramalan yang dihasilkan garis regresi dan nilai pengamatan Y yang sesungguhya untuk nilai X tertentu.
Garis regresi demikian ini digambarkan pada diagram pencar dalam Gambar.
Bila nilai dugaan titik bagi "a" dan "b" telah diperoleh dari data contoh, maka garis regresinya dapat digunakan untuk meramalkan nilai Y padanan suatu nilai X tertentu.
Tentu saja, nilai ramalan Y ini merupakan nilai dugaan titik bagi Y, sehingga kecil sekali kemungkinannya persis sama. Tetapi tentu saja kita berharap bahwa keduanya berdekatan.
Dengan menggunakan garis regresi dalam Gambar, maka kita meramalkan nilai kimia 88 bagi mahasiswa yang skor tes intelegensinya 65. Tetapi, tentu saja sangat kebetulan bila seorang mahasiswa dengan skor tes intelegensia 65 memperoleh nilai kimia tepat 88. Bahkan sesungguhnya, data asli dalam Tabel menunjukkan bahwa tiga mahasiswa dengan skor tes intelegensia masing - masing 65 memperoleh nilai kimia 85, 90 dan 94.
Oleh karena itu, kita harus menafsirkan nilai kimia ramalan sebesar 88 sebagai suatu nilai rata - rata atau nilai harapan bagi semua mahasiswa yang mengambil kuliah ini dan yang skor tes intelegensianya 65.
Sekali kita telah memutuskan akan menggunakan persamaan regresi linier, maka kita menghadapi masalah bagaimana memperoleh rumus untuk menentukan nilai dugaan titik bagi "a" dan "b" berdasarkan data contoh.
Untuk ini akan digunakan prosedur yang disebut METODE KUADRAT TERKECIL.
* Di antara semua kemungkinan garis lurus yang dapat dibuat pada diagram pencar,
* Metode kuadrat terkecil memilih suatu garis regresi yang membuat jumlah kuadrat jarak vertikal dari titik - titik pengamatan ke garis regresi tersebut sekecil mungkin.
* Jadi, bila "Ei" menyatakan simpangan vertikal dari titik ke - i ke garis regresi, seperti ditunjukkan pada Gambar,
* Maka metode kuadrat terkecil menghasilkan rumus untuk menghitung "a" dan "b" sehingga jumlah kuadrat semua simpangan itu minimum,
* Jumlah kuadrat semua simpangan ini disebut JUMLAH KUADRAT GALAT sekitar garis regresi dan dilambangkan dengan JKG,
* Jadi, jika kita diberikan segugus data berpasangan {(Xi, Yi);1 = 1, 2, ... N},
* Maka kita harus menentukan "a" dan "b" sehingga meminimumkan
JKG = E n i = 1 e i pangkat 2 = E n i = 1 (Yi - a - bXi) pangkat 2
* Untuk menentukan "a" dan "b" sehingga JKG minimum dapat digunakan kalkulus diferensial,
* Tetapi itu tidak akan kita lakukan,
* Di sini kita hanya mencantumkan hasil akhirnya saja.
RUMUS
1. Mengenal Statistika
Dunia penelitian atau riset, di mana pun dilakukan, bukan saja telah mendapat manfaat yang baik dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Untuk mengetahui apakah cara yang baru ditemukan lebih baik daripada cara lama, melalui riset yang dilakukan di laboratorium, atau penelitian yang dilakukan di lapangan, perlu diadakan penilaian dengan statistika. Apakah model untuk sesuatu hal dapat kita anut atau tidak, perlu diteliti dengan menggunakan teori statistika. Statistika juga telah cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi faktor yang lainnya. Kalau ada hubungan antara faktor - faktor, berapa kuat adanya hubungan tersebut ? Bisakah kita meninggalkan faktor yang satu dan hanya memperhatikan faktor lainnya untuk keperluan studi lebih lanjut ?
Uraian singkat di atas, hendaknya cukup dapat memberikan gambaran bahwa statistika sebenarnya diperlukan, minimal penggunaan metodanya. Sesungguhnya, statistika sangat diperlukan bukan saja hanya dalam penelitian atau riset, tetapi juga perlu dalam bidang pengetahuan lainnya seperti : teknik, industri, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan, bisnis, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, psikologi, meteorologi, geologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial dan lain sebagainya. Mengingat ini semua, dalam uraian Metode Statistika, bukan statistika teoritik, yang diharapkan dapat digunakan dalam berbagai bidang atau lapangan. Jadi, disini tidak diuraikan bagaimana penurunan rumus - rumus, bukti - bukti sifat atau dalil - dalil, melainkan semata - mata uraian teknik statistika untuk penggunaan di dalam macam - macam disiplin.
2. Statistik dan Statistika
Dalam bagian ini akan kita bedakan antara statistik dan statistika. Banyak persoalan, apakah itu hasil penelitian, riset ataupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, dinyatakan dan dicatat dalam bentuk bilangan atau angka - angka. Kumpulan angka - angka itu sering disusun, diatur atau disajikan dalam bentuk daftar atau tabel. Sering pula daftar atau tabel tersebut disertai dengan gambar - gambar yang biasa disebut diagram atau grafik supaya lebih dapat menjelaskan lagi tentang persoalan yang sedang dipelajari. Bertahun - tahun orang telah menamakan ini semua statistik. Jadi, kata statistik telah dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non - bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang menjelaskan sesuatu hal biasanya diberi nama statistik mengenai hal yang bersangkutan. Demikianlah umpamanya kita mengenal ;
1. Statistik penduduk,
2. Statistik kelahiran,
3. Statistik pendidikan,
4. Statistik produksi,
5. Statistik pertanian,
6. Statistik kesehatan dan masih banyak nama - nama lagi.
Kata statistik juga masih mengandung pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Ukuran ini di dapat berdasarkan perhitungan menggunakan kumpulan sebagian data yang diambil dari keseluruhan tentang persoalan tersebut. Demikianlah umpamanya kita telah mengenal kata - kata persen dan rata - rata. Jika kita teliti 20 pegawai dan dicatat gajinya setiap bulan lalu dihitung rata - rata gajinya, misalnya IDR 2.700.000 maka rata - rata IDR 2.700.00 ini dinamakan statistik. Demikian pula, jika dari kedua puluh pegawai itu ada 40% yang gajinya tiap bulan kurang dari IDR 1.000.000, maka nilai 40% ini dinamakan statistik. Selain persen dan rata - rata sebagai statistik masih banyak lagi ukuran - ukuran lain yang merupakan statistik. Uraian, pengertian dan nama - namanya akan diberikan dalam tulisan ini selanjutnya.
Statistik + a = Statistika
Dari hasil penelitian, riset maupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, sering diminta atau diinginkan suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang persoalan yang diteliti. Sebelum kesimpulan dibuat, keterangan atau data yang telah terkumpul itu terlebih dahulu dipelajari, dianalisis atau diolah dan berdasarkan pengolahan inilah baru kesimpulan dibuat. Tentulah mudah dimengerti bahwa pengumpulan data atau keterangan, pengolahan dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan dengan baik, cermat, teliti, hati - hati, mengikuti cara - cara dan teori yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ini semua ternyata merupakan pengetahuan tersendiri yang diberi nama statistika. Jadi, statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara - cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang telah dilakukan.
Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistik. Jika ingin membahas statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari digolongkan ke dalam statistika matematis atau statistka teoritis.
Dalam tulisan ini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Yang dibahas antara lain penurunan sifat - sifat, dalil - dalil, rumus - rumus, menciptakan model - model dan segi - segi lainnya lagi yang teoritis dan matematis. Yang kedua, kta dapat mempelajari statistika semata - mata dari segi penggunaannya. Aturan - aturan, rumus - rumus, sifat - sifat dan sebagainya yang telah diciptakan oleh statistika teoritis, diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai bidang pengetahuan. Jadi tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus - rumus atau aturan - aturan, melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau metoda statistika yang digunakan.
3. Data Statistik
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bisa berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal, dan sebagainya, atau bisa berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau lengkapnya data statistika.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah - ubah atau bersifat variabel. Dari nilainya, dikenal dua golongan data kuantitatif yaitu :
1. Data dengan variabel diskrit atau data diskrit,
2. Data dengan variabel kontinu atau data kontinu.
Hasil menghitung atau membilang merupakan data diskrit
Contohnya ;
1. Keluarga Nuky mempunyai lima anak laki - laki dan lima anak perempuan,
2. Kabupaten Lamongan sudah membangun 1.724 gedung sekolah.
Hasil pengukuran merupakan data kontinu
Contohnya ;
1. Tinggi badan seseorang, misalnya 155 cm, 167 cm atau 173 cm,
2. Luas daerah sebesar 500 Km persegi,
3. Kecepatan mobil 90 Km / Jam
Data yang bukan kuantitatif disebut data kualitatif.
Maksudnya data yang dikategorikan merupakan lukisan kualitas objek yang dipelajari. Golongan ini dikenal pula dengan nama atribut.
Contohnya ;
Sembuh, Rusak, Gagal, Berhasil, dan sebagainya.
Menurut sumbernya kita mengenal data intern dan data ekstern.
Data intern
Contohnya ;
Pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaannya sendiri mulai dari ;
1. Keadaan pegawai,
2. Pengeluaran,
3. Keadaan barang di gudang,
4. Hasil jualan,
5. Keadaan produksi pabrik,
6. Jumlah pengiriman dll.
Data ekstern
Contohnya ;
Data dari sumber lain selain dari perusahaannya tadi
Contohnya ;
1. Pengalaman kerja pegawai pada perusahaan sebelum dia melamar,
2. Catatan Kepolisian mengenai pegawai yang sedang melamar.
Data ekstern dibagi menjadi ;
Data ekstern primer atau disingkat data primer,
Data ekstern sekunder atau disingkat data sekunder.
Jika data itu dikeluarkan dan dikumpulan oleh badan yang sama, maka didapat data ekstern primer dalam hal lainnya merupakan data sekunder.
Data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan apapun dikenal dengan nama data mentah.
Data Terbaik :
1. Data Sahih,
2. Data Benar,
3. Data Andalan.
4. Populasi dan Sampel
Kesimpulan yang dibuat mengenai sesuatu hal umumnya diharapkan berlaku untuk hal itu secara keseluruhan dan bukan hanya untuk sebagian saja. Jika dikatakan : 20% Mahasiswa di Indonesia berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, maka pernyataan ini berlaku umum untuk seluruh Mahasiswa di Indonesia ditinjau dari segi ekonomi keluarganya dan bukan hanya untuk sekelompok Mahasiswa saja. Untuk sampai kepada pernyataan demikian, diperlukan data mentah yang bisa dikumpulan dengan dua jalan :
1. Semua, dikenal SENSUS
2. Sebagian, dikenal PENELITIAN telah dilakukan secara sampling.
Populasi artinya totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat - sifatnya.
Sampel artinya sebagian yang diambil dari populasi.
Jadi, kita melakukan sensus apabila setiap anggota, tiada terkecuali, yang ada dalam sebuah populasi dikenai penelitian dan melakukan sampling apabila hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti.
Mudah dimengerti bahwa selain harus dikumpulkan data yang benar, sampling pun harus dilakukan dengan benar dan mengikuti cara - cara yang dapat dipertanggungjawabkan agar kesimpulannya dapat dipercaya. Dengan kata lain, sampel harus representatif.
Sampel yang Representatif artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil.
Analisis data yang seharusnya ditempuh, diusahakan agar kesimpulan yang dibuat bersifat tak bias (tegas) sehingga diharapkan dapat hasil yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Populasi pada umumnya berkondisi Populasi Tak Hingga
Populasi lain disebut Populasi Terhingga
Contohnya ;
1. Mahasiswa Indonesia
2. Banyaknya kendaraan umum,
3. Penduduk dunia,
Statistika Induktif :
Kesimpulan dibuat diharapkan berlaku untuk populasi,
Sampel diambil dari populasi dan dianalisi karakteristik yang ingin diketahui.
Statistika Diskriptif
Fase statistika di mana hanya berusaha melukiskan dan menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar.
Statistika Induktif dapat didapat dari Statistika Deskriptif
5. Pengumpulan Data
Ditempuh dalam usaha mengumpulkan data ;
1. Penelitian Langsung ke lapangan , laboratorium (terhadap objek, hasil dicatat untuk dianalisis),
2. Mengambil catatan atau laporan badan atau orang lain (sebagian atau seluruhnya),
3. Mengadakan angket (daftar isian, daftar pertanyaan disiapkan, disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi dan menandainya dengan mudah dan cepat (bentuk pilihan))
6. Pembulatan Angka
Aturan 1 :
Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah.
IDR 27.300 menjadi IDR 27.000
Aturan 2 :
Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu.
IDR 27.510 menjadi IDR 28.000
Aturan 3 :
Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau 5 yang diikuti oleh angka - angka nol belaka, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap, tambah satu jika ia ganjil
IDR 26.500 menjadi IDR 26.000
IDR 27.500 menjadi 28.000
6. Pemeriksaan Data
Perlu karena ;
1. Kekeliruan,
2. Tidak beresnya alat ukur (alat ukur rusak),
3. Tidak teliti,
4. Data yang meragukan,
7. Penyajian Data
1. Daftar (Tabel),
2. Diagram (Grafik).
Daftar ;
1. Daftar baris kolom,
2. Daftar kontingensi,
3. Daftar Distribusi frekuensi.
Diagram :
1. Diagram batang,
2. Diagram garis,
3. Diagram lambang atau diagram simbol,
4. Diagram pastel dan Diagram lingkaran,
5. Diagram peta / kartogram,
6. Diagram pencar titik.
Software Program Komputer Untuk Analisis Pemodelan Rasch
Ministep & Winsteps
Website: https://www.winsteps.com/index.htm
Video Tutorial: https://www.youtube.com/channel/UCVgROegi_QOBkZ7uJeAY4sg/videos
Link Tutorial: https://www.winsteps.com/tutorials.htm
Download Ministep: https://www.winsteps.com/ministep.htm
Download Minifac: https://www.winsteps.com/minifac.htm
Download Manual: https://www.winsteps.com/manuals.htm
Winsteps Forum: https://raschforum.boards.net/board/1/post-create-thread
MINISTEP adalah versi minimalis WINSTEPS. Ini memiliki fungsionalitas WINSTEPS yang lengkap, tetapi terbatas pada 25 item dan 75 orang (responden). Anda dapat menyalin, mendistribusikan, dan menggunakannya tanpa biaya atau batas waktu.
Versi lengkap WINSTEPS dapat menganalisis 60.000 item dan 10.000.000 orang.
Rasch Analysis Using R Programming:
Tidak disarankan untuk pengguna bukan programmer kecuali sudah memiliki skrip program lengkap sesuai kebutuhan. Memerlukan program R dilengkapi paket library sesuai kebutuhan. Begitu juga pengguna harus mengetahui berbagai fungsi (command) sesuai kebutuhan, sehingga tidak mudah dilakukan bagi pengguna yang bukan programmer.
Banyak pakar statistika yang sudah mengembangkan modul aplikasi analisis Rasch di internet, pengguna tinggal download karena biasanya bersifat “open source” sehingga bisa dikembangkan atau dimodifikasi.
Contoh modul TAM (Test Analysis Modules) telah disusun oleh T. Kiefer, A. Robitzsch & M. Wu:
http://www.edmeasurementsurveys.com/TAM/Tutorials/index.htm
atau akses melalui link https://blogchem.com/tam/index.html
Modul TAM dapat diakses melalui link
https://cran.r-project.org/web/packages/TAM/index.html
Rasch Analysis Using ShinyItemAnalysis Online
Cara ini praktis bagi pengguna yang kesulitan instalasi secara manual tetapi membutuhkan akses internet yang besar (broadband).
Akses online melalui link https://shiny.cs.cas.cz/ShinyItemAnalysis/
atau melalui https://blogchem.com/shiny
Link lain: http://statslab-rshiny.fmipa.unej.ac.id/RDoc/ltm/
PRESENTASI II